HMPS Tadris IPA Memperkenalkan Berbahasa dengan IPA dalam Webinar Nasional
Kudus (12/09/2020). HMPS Tadris IPA IAIN Kudus menyelenggarakan WEBINAR (Web Seminar) Nasional dengan Tema BERBAHASA DENGAN IPA: Mengkomunikasikan Literasi Sains dan Teknologi kepada Dunia. Hal ini sebagai bentuk perhatian dan peran HMPS Tadris IPA terhadap urgensi literasi sains yang merupakan aspek penting yang dapat menjadi bekal bagi khalayak umum untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Webinar diselenggarakan secara live via Zoom, dan YouTube Tadris IPA IAIN Kudus. Diikuti ratusan peserta Webinar, dari kalangan guru dan dosen, mahasiswa dan pelajar bahkan masyarakat umum antusias megikuti acara ini. Dengan dua pembicara yang luar biasa yakni Alfina Shahira Putri (Mahasiswi berprestasi (English Debate & IT) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Ibu Fitria Fatichatul Hidayah, S.Si., M.Pd (Kaprodi Pendidikan Kimia Unimus & Pembimbing Karya Tulis Mahasiswa (International Awards)).
Sebelum webinar dimulai, diawali dengan pra acara yaitu special perform berupa musik akustik yang dibawakan oleh band kebanggaan HMPS Tadris IPA, yaitu Bandshin. Kemudian acara dimulai dengan dipandu oleh MC Ali Syahab dan Ayu Ulin Ni’mah yang merupakan Mahasiswa Tadris IPA IAIN Kudus. Acara webinar diawali dengan Opening Speech oleh Ibu Ulya Fawaida, M. Pd sebagai wakil dari Kaprodi Tadris IPA IAIN Kudus yang berhalangan hadir. “Mahasiswa sebagai agen perubahan perlu memiliki beberapa skill yang harus dikuasai, dalam hal ini adalah penguasaan bahasa inggris, dan sebagai mahasiswa IPA harus memiliki sikap ilmiah yang seharusnya sudah mendarah daging pada mahasiswa IPA sendiri dan bisa merangkainya dalam sebuah tulisan ilmiah sehingga hasil karya kita bisa kita komunikasikan dengan bahasa inggris agar cakupannya lebih luas dan lebih bermanfaat bagi orang lain”. Ujar Ibu Ulya Fawaida, M. Pd.
Penyampaian materi oleh narasumber pertama yaitu Alfina Shahira Putri. dengan bahasan presentasi dan menulis akademik berbahasa inggris di era transformasi digital. Alfina menyampaikan bahwa tantangan Indonesia dalam daya saing IPTEK dan inovasi sangat tertantang karena berada pada peringkat 36 dari 137 negara serta daya saing inovasinya kita berada pada peringkat 87 dari 127, sedangkan Singapura berada pada angka ke 7, Malaysia 37, dan Thailand 57, hal itu berarti bahwa kita masih kalah dalam hal daya saing iptek dan inovasi, maka dari itu kenapa literasi sains dan penelitian dan publikasi itu sangat kita butuhkan untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain, khusunya di Asia tenggara.
Webinar dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber ke-2 yaitu Fitria Fatichatul Hidayah, S.Si., M.Pd, menyampaikan seputar penulisan literasi sains. “Semua kepenulisan itu harus ada problem fokus dan juga sesuatu yang baru, kreativitas, dengan adanya kreativitas kita mampu mengkonstruksi ide yang orisinil dan bermanfaat. Dan kreativitas itu lahir dari kejelian mengamati alam/lingkungan”. Ujarnya.
Nabila selaku ketua panitia acara berharap Webinar Nasional ini dapat menumbuhkan semangat keilmiahan dikalangan khalayak umum dengan mencoba membuat karya tulis ilmiah, semangat belajar Bahasa Internasional, dan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Webinar.