Selamat Datang di web Prodi Tadris IPA - Institut Agama Islam Negeri Kudus !

Prodi Tadris IPA

Mahasiswa IPA IAIN Kudus Sabet Juara 1 Naisonal Bidang Lomba Media Pembelajaran

Blog Single

Kudus- Kabar menggembirakan kembali datang dari mahasiswa IPA IAIN Kudus yang berhasil meraih juara 1 Media Pembelajaran tingkat Nasional.  Dua Mahasiswa IPA IAIN Kudus, yaitu Putri Dea Nabil Latifah dan Abdul Johan Sofii menunjukkan prestasi luar biasa dalam kejuaraan Lomba Media Pembelajaran EDUFESCO tingkat Nasional. Kejuaraan ini digelar pada tanggal 16 Desember 2023 di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Kota Surabaya, Jawa Timur.

EDUFESCO (Education, Festival and Competition) ini diselenggarakan oleh BEM FKIP UNUSA 2023 dengan tema Pendidikan inovatif menciptakan masa depan yang berdaya saing. Dua mahasiswa IPA ini mampu bersaing dengan mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Airlangga dan Universitas lain yang ikut berpartisipasi dalam event ini. “tidak menyangka bisa meraih juara satu dan bisa datang langsung ke UNUSA untuk acara Awarding dan seminar Nasional”, ucap Johan.

Acara awarding ini berlangsung setelah acara seminar pendidikan Nasional yang diselenggarakan secara offline oleh BEM FKIP UNUSA. Dua Mahasiswa ini mengikuti seminar pendidikan dan awarding. Seminar pendidikan ini, mengusung tema “Tantangan Pendidikan Abad 21 dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik dan Generasi Muda di Era Digital” yang diisi langsung oleh bapak Febrika Yogie Hermanto, S.Pd., M.Pd  dosen dari Universitas Negeri Surabaya. Sebelum masuk ke sesi materi, terlintas pertanyaan narasumber kepada peserta seminar “ Disini ada mahasiswa tetapi sudah mengajar di sekolah?”.  Mahasiswa IPA acungkan tangan dan memperkenalkan diri. “mengajar di bidang praktikum sains di salah satu SMP Negeri yang ada di Kudus Pak” jawab Putri Dea Nabil Latifah. Dalam seminar kali ini menyebutkan bahwa “ life and carieer skill sangat penting untuk peserta didik. Hal ini menjadi pondasi utamanya guru harus memberi pondasi yang kuat kepada siswa serta di era 21 ini seorang pendidik harus fleksibel dan bisa beradaptasi dengan teknologi yang ada.  Salah satu kunci tantangan dari abad 21 ini yaitu berani mengungkapkan pendapat”, ucap narasumber.

Beberapa pertanyaan dari narasumber untuk peserta seminar tentang pendidikan ini, lebih tepatnya kepada calon guru pun berhasil mengungkapkan pendapat dari mahasiswa IPA IAIN Kudus dan salah satu perwakilan mahasiswa dari Universitas Airlangga. Pertanyaan yang diberikan oleh narasumber ialah seputar sistematika mengajar yang sesuai dengan abad sekarang,  tantangan mengajar, cara menghadapi siswa yang minim literasi dan ada salah satu pertanyaan untuk dapat memberikan contoh bagaimana menerapkan pembelajaran yang sesuai degan kurikulum merdeka dan abad sekarang. Mahasiswa IAIN Kudus mendapat aplous dari narasumber. “pendapat yang keren dan bagus, mbaknya ini pengalamannya sudah banyak ya ternyata” ucap Pak Yogi selaku narasumber.

Tibalah di puncak acara yaitu awarding, acara yang dinantikan oleh para juara EDUFESCO. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa saja, tetapi acara ini dihadiri oleh pelajar SMA yang didampingi keluargannya untuk menghadiri acara awarding ini. Ada tiga awarding lomba, yakni awarding lomba baca puisi, Micro Teaching, dan media pembelajaran. Gemuruhnya suara tepuk tangan oleh para panitia dan peserta yang mendapatkan juara. Tibalah di awarding juara media pebelajaran, juara tiga di raih oleh Universitas NU Sidoarjo, juara dua diraih oleh Universitas Pendidikan Ganesha Bali, dan Juara satu diraih oleh IAIN Kudus. Tampak ceria dan gembira kedua mahasiswa ini, Putri Dea dan Abdul Johan Sofii atas prestasinya mendapat juara satu dan pulang membawa kabar baik untuk prodi IPA. “Alhamdulillah, support dari Ibu Iseu selaku Kaprodi kami, dan Ibu Ulya yang membimbing kami, serta teman-teman kami juga kita bisa sampai disini dan pulang bawa prestasi” ucap dua mahasiswa IPA dari IAIN Kudus.

Sebelum pulang ke Kudus, kedua mahasiswa ini tidak lupa untuk mampir ke Museum Pahlawan yang ada di Surabaya. Mereka didampingi oleh panitia. Sesampai di museum banyak informasi dan sejarah yang di dapatkan oleh mereka mengenai kota Surabaya itu sendiri. Tidak tertinggal juga, mereka mendokumentasikan spot foto untuk kenang-kenangan ketika itu.

            Ibu iseu Laelasari dan Ibu Ulya Fawaida memberikan apresiasi kepada dua mahasiswa ini atas prestasi yang sudah diraihnya. Kedepan diharapkan semangat berprestasi seperti ini terus dan bisa lebih meningatkan bakat yang dimiliki dan dapat menginspirasi mahasiswa IPA. “terima kasih sudah berjuang dan berusaha sejauh ini” kata Ibu Ulya.

“Mari menjadi mahasiswa IPA IAIN Kudus yang siap berprestasi dan siap untuk menjadi mahasiswa berdaya saing” ajaknya. 

 

Share this Post:

Galeri Photo